Minggu, 30 Oktober 2011

Desainer Grafis Temukan Huruf Baru untuk Penderita Disleksia (detikhealth)

Jakarta, Penderita disleksia sangat kesulitan untuk membaca hurup satu per satu dan selalu mengira-ngira kata saat membaca. Kini dengan penggunan font (tampilan) khusus yang disebut Dyslexie, ampuh mengurangi jumlah kesalahan baca yang umum dilakukan penderita disleksia.

Setelah bertahun-tahun mengira-ngira kata saat membaca, Kristen Boer akhirnya mengembangkan suatu cara untuk membantu mengatasi gangguan disleksia-nya. Pria Belanda berusia 30 tahun yang berprofesi sebagai desainer grafis ini menciptakan font yang disebut Dyslexie.

Disleksia merupakan gangguan yang merusak ketepatan atau pemahaman seseorang dalam membaca huruf atau kata-kata. Dyslexie berfungsi dengan memfokuskan penampilan huruf alfabet tertentu yang umumnya sulit dibedakan oleh penderita disleksia, seperti huruf 'd' dan 'b', dan membuatnya lebih mudah dikenali. Boer merilis font ini dalam bahasa Inggris dan dapat dibeli secara online.

Boer mulai merancang font ini pada tahun 2008 saat belajar di University of Twente di Belanda. Rancangan ini akhirnya menjadi proyek sekolah pascasarjananya.

Pada bulan Desember 2010, seorang mahasiswa melakukan penelitian independen mengenai font untuk tesis masternya dan menemukan penurunan kesalahan baca yang signifikan pada penderita disleksia saat membaca teks Belanda yang diketik dalam font Dyslexie dibandingkan dengan font Arial.

Penelitian Boer juga bisa berdampak besar pada penuturan bahasa Inggris, mengingat kesulitan akibat disleksia lebih besar ketika membaca bahasa itu dibandingkan dengan bahasa Italia yang kata-katanya diucapkan lebih mirip dengan ejaannya.

Tidak seperti pembaca lainnya, penderita disleksia memiliki kecenderungan untuk memutar, menukar dan membalik huruf, sehingga sulit untuk memahami apa yang dibaca. Selama bertahun-tahun disleksia diduga sebagai gangguan penglihatan, tetapi para ilmuwan sekarang tahu bahwa kondisi tersebut berasal dari otak.

Scan otak disleksia menunjukkan bahwa ada perbedaan pemrosesan informasi bila dibandingkan dengan otak orang normal. Beberapa penderita disleksia bahkan melihat huruf seperti animasi 3-D yang berputar di depan mata.

"Saya merasa huruf-huruf seperti balon yang mengambang di kepala saya," kata Boer seperti dikutip dari ScientificAmerican.com, Jumat (28/10/2011). Boer mendedikasikan waktu dan keterampilan desain grafisnya untuk menciptakan Dyslexie.

Mayoritas desainer font lebih memperhatikan sisi estetis, namun Boer lebih prihatin dengan pemahaman membaca. Dia memperkirakan bahwa ia telah menghabiskan waktunya lebih dari 15 jam untuk merancang satu huruf. Dia juga merekrut teman-teman kuliahnya yang menderita disleksia untuk meminta saran dan masukan.

Meskipun bukan font yang pertama yang ditujukan membantu penyandang disleksia, Dyslexie telah menerima banyak apresiasi dari penderita dileksia. Mereka berkomentar bahwa font tersebut memungkinkannya untuk membaca dengan lebih tepat dan tidak melelahkan.

Boer tidak bermaksud menjual huruf ini sebagai obat disleksia, tapi dia berharap dapat membantu para penyandang disleksia. Mengingat bermacamnya tingkat gangguan, sulit sebenarnya bagi satu font untuk membantu semua penderita disleksia.

Boer berharap Dyslexie berada dalam arah yang benar untuk membantu orang lain yang menderita gangguan sama seperti yang ia miliki selama bertahun-tahun. Untuk sementara ini, Boer melayani pemesanan Dyslexie dalam bahasa Inggris dan Belanda di situs Web-nya: http://www.studiostudio.nl/bestellen.

Untung Rugi Minum Es Teh Bagi Kesehatan (detikhealth)

Jakarta, Es teh sudah menjadi minuman favorit banyak orang, tak hanya di Indonesia tetapi juga banyak orang di berbagai negara. Ada beberapa keuntungan dan kerugian es teh bagi kesehatan. Apa saja?



Berbagai resep es teh berevolusi beberapa dekade untuk membuat minuman sehat. Meskipun tidak sesehat teh panas yang baru diseduh, es teh merupakan taruhan yang lebih aman dibandingkan dengan minuman soda. Es teh memberi hampir semua manfaat teh normal meski dalam jumlah yang lebih sedikit.



Berikut beberapa keuntungan dan kerugian minum es teh bagi kesehatan, seperti dilansir Buzzle, Kamis (27/10/2011), yaitu:



Keuntungan es teh

1. Es teh tidak manis lebih bermanfaat daripada es teh manis. Es teh hijau akan memberikan semua manfaat dari teh hijau yang normal, selain menjadi minuman dingin menyegarkan.
2. Memilih es teh lebih aman ketimbang mengonsumsi minuman ringan bersoda.
3. Es teh mengandung beberapa antioksidan yang baik untuk tubuh kita. Antioksidan membantu mengurangi risiko stroke dan serangan jantung dan juga mengurangi kemungkinan kondisi peradangan.
4. Es teh seperti halnya teh panas, membantu dalam memerangi bau mulut dan plak.
5. Es teh telah terbukti membantu orang dengan tekanan darah tinggi, karena bertindak sebagai antibiotik.
6. Jika Anda memilih es teh hijau atau eteh oolong, maka ada lebih banyak manfaat teh dibandingkan dengan es teh hitam. Es teh seperti ini lebih baik untuk program penurunan berat badan dan untuk mencegah gigi berlubang, dibandingkan es teh biasa.



Kerugian minum es teh

1. Es teh banyak mengandung oksalat, yang meningkatkan risiko batu ginjal ketika menumpuk di dalam tubuh. Jadi, terlalu banyak asupan es teh dapat meningkatkan risiko batu ginjal, jika tubuh tidak mampu memecah oksalat berlebih.
2. Es teh dalam kemasan mengandung nutrisi lebih rendah daripada es teh yang baru diseduh. Kandungan bahan aktif es teh botol juga lebih sedikit ketimbang es teh segar.
3. Es teh dalam kemasan mengandung kalori lebih banyak dari teh panas yang baru diseduh. Teh panas mengandung hampir nol kalori, sedangkan es teh kemasan mengandung antara 82-88 kalori.
4. Meskipun es teh mengandung sebagian besar manfaat yang akan Anda dapatkan dari teh panas normal, persentase dari bahan dan manfaat tersebut secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan teh panas.



Jadi, tidak ada perbedaan yang sangat besar antara kedua es teh dan teh panas. Anda dapat menikmati es teh di musim panas dan teh panas di musim hari dingin. Selama Anda menjaga asupan es teh dalam batasan normal dan terkendali, tidak ada efek berbahaya dari konsumsi es teh. Cobalah untuk memilih es teh tawar sebanyak mungkin.



Namun demikian, ada beberapa tips untuk membuat es teh yang lebih sehat, yaitu:

1. Cobalah pilih teh hijau, oolong dan teh putih ketika akan membuat es teh, bukan teh hitam normal. Es teh hijau dan es teh putih jauh lebih sehat daripada es teh hitam.
2. Rendam teh celup dalam air panas selama 4-5 menit untuk mendapatkan manfaat maksimum dari teh. Dengan cara demikian teh akan melepaskan semua polifenol yang berguna dan baik untuk kesehatan.
3. Es teh akan mengandung nutrisi lebih rendah daripada teh panas normal, sehingga sebaiknya minumlah es teh tawar atau tambahkan pemanis rendah kalori.

Belajar Mengakui Kesalahan

Oleh Ustaz Makmun Nawawi

Seperti biasa, saat pagi jalan-jalan cukup ramai. Tampak seorang pengemudi mobil ditemani seseorang di sampingnya, melarikan mobilnya amat kencang. Begitu kencangnya, hingga nyaris kehilangan kendali. Guna menyelamatkan diri, ia terpaksa harus menyalip motor yang ada di depannya. Pengendara yang disalip atau dilewati itu, yang kebetulan membonceng anak kecil langsung terperangah, kaget, seraya menumpahkan sumpah serapahnya. Sadar dengan kejadian tadi, pengemudi mobil itu menurunkan kecepatannya. Kondisi itu dimanfaatkan sang pengendara motor untuk mengejarnya, agar leluasa meluapkan amarahnya.

Usai menerima buncahan kemarahan pengendara motor, sang sopir kembali menaikkan kecepatannya. Bukan untuk ngebut lagi, tapi agar ia bisa melewati motor tersebut. Karena setelah mobilnya berada di depan motor, ternyata ia menghentikan mobilnya, lalu turun, dan menyetop si pengendara motor. Melihat kejadian itu, teman si sopir sudah ketar-ketir khawatir terjadi perkelahian besar-besaran seperti yang kerap terjadi di jalan-jalan.

Tapi, rupanya dugaannya meleset, karena begitu motor berhenti, ternyata sopir tadi justru menjulurkan tangannya, seraya mengakui kesalahan yang sudah diperbuatnya dan meminta maaf kepada si pengendara motor. Subhanallah.

Di tengah banyak orang yang sangat berat mengakui kesalahan, bahkan amat mahir dalam berapologetik dan mencari segudang alasan pembenaran atas kesalahan yang sudah dilakukannya, peristiwa di atas bisa menjadi pelajaran indah. Bukan menghindar atau lari dari kesalahan yang diperbuatnya, melainkan berani meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. Ia menafikan beragam fenomena perilaku kriminal yang amat lihai berkelit dengan sejumlah alibi.

Padahal, kesadaran seseorang untuk mengakui kesalahan adalah mutiara berharga yang mengantarkan dirinya memiliki sikap tawadhu, yang dijanjikan Nabi: "Tidaklah seseorang itu tawadhu karena Allah, kecuali Allah akan meninggikannya." (HR Muslim).

Itulah akhlak yang dimiliki oleh orang-orang saleh, yang sangat ringan dalam mengakui kesalahan. Kita lihat misalnya Ka'ab, Murarah, dan Hilal yang tak ikut Perang Tabuk. Juga Ma'iz bin Malik atau seorang wanita Ghamidiyah yang langsung menghadap Nabi dan dengan terang-terangan mengaku berzina, seraya siap menerima segala risiko dari pertobatannya itu demi membersihkan dirinya sehingga bisa menemui Rabbnya dengan tanpa noda.

Takut posisi dan kehormatannya rusak, boleh jadi itulah faktor yang menghalangi seseorang untuk mengakui kesalahan. Padahal, tak harus demikian, malah dengan menyadari dan mengakui kesalahannya bisa menaikkan kehormatan dan integritas diri seseorang. Abul Hasan al-Asy'ari, misalnya, mantan imam besar mazhab Mu'tazilah. Saat ia sadar bahwa haluan pemikiran yang diikutinya salah, Abul Hasan pun memublikasikannya di hadapan publik.

Dengan pengakuan tersebut, tak membuat derajatnya surut, tapi justru menjadikannya sebagai tonggak utama dalam pengokohan pilar-pilar akidah umat. Harus diakui, untuk pertama kalinya dalam sejarah, julukan "ahlus sunnah" itu disematkan kepada kelompok Asy'ariyah.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Iblis dan Ibnu Ummi Maktum

Rabu, 19 Oktober 2011 13:14 WIB

Oleh Syahruddin El-Fikri


Abdullah bin Ummi Maktum adalah salah seorang sahabat yang mulia. Dia menjadi salah satu sebab turunnya surah 'Abasa. Suatu hari, Abdullah bin Ummi Maktum mengikuti pengajian Rasulullah SAW. Dalam kesempatan itu, Rasul menyampaikan akan kewajiban setiap Muslim yang mendengar azan untuk segera menunaikan shalat. Karena kondisi fisiknya, yakni matanya yang buta, ia memberanikan diri bertanya kepada Rasulullah SAW.

"Wahai Rasulullah SAW, apakah saya juga diwajibkan kendati saya tidak bisa melihat?" tanya Ibnu Ummi Maktum. Rasul menjawab, "Apakah kamu mendengar seruan azan?" Ibnu Ummi Maktum menjawab, "Ya, saya mendengarnya." Rasul pun memerintahkannya agar ia tetap pergi ke masjid meskipun sambil merangkak.

Maka, dengan penuh keimanan, setiap azan berkumandang dan waktu shalat tiba, ia pun segera pergi ke masjid dan berjamaah dengan Rasulullah SAW. Suatu ketika di waktu Subuh, saat azan dikumandangkan, Ibnu Ummi Maktum pun bergegas ke masjid. Di tengah jalan, kakinya tersandung batu hingga akhirnya mengeluarkan darah. Namun, tekadnya sudah bulat untuk tetap berjamaah ke masjid.

Waktu Subuh berikutnya, ia bertemu dengan seorang pemuda. Pemuda tersebut bermaksud menolongnya dan menuntunnya ke masjid. Selama berhari-hari, sang pemuda ini selalu mengantarnya ke masjid. Ibnu Ummi Maktum pun kemudian ingin membalas kebaikannya. "Wahai saudaraku, siapakah gerangan namamu. Izinkan aku mengetahuimu agar aku bisa mendoakanmu kepada Allah," ujarnya.

"Apa untungnya bagi Anda mengetahui namaku dan aku tak mau engkau doakan," jawab sang pemuda. "Jika demikian, cukuplah sampai di sini saja engkau membantuku. Aku tak mau engkau menolongku lagi sebab engkau tak mau didoakan," tutur Ibnu Ummi Maktum kepada pemuda itu.

Maka, sang pemuda ini pun akhirnya mengenalkan diri. "Wahai Ibnu Ummi Maktum, ketahuilah sesungguhnya aku adalah iblis," ujarnya. "Lalu mengapa engkau menolongku dan selalu mengantarkanku ke masjid. Bukankah engkau semestinya mencegahku untuk ke masjid?" tanya Ibnu Ummi Maktum lagi.

Sang pemuda yang bernama iblis itu kemudian membuka rahasia atas pertolongannya selama ini. "Wahai Ibnu Ummi Maktum, masih ingatkah engkau beberapa hari yang lalu tatkala engkau hendak ke masjid dan engkau terjatuh? Aku tidak ingin hal itu terulang lagi. Sebab, karena engkau terjatuh, Allah telah mengampuni dosamu yang separuh. Aku takut kalau engkau jatuh lagi Allah akan menghapuskan dosamu yang separuhnya lagi sehingga terhapuslah dosamu seluruhnya. Maka, sia-sialah kami menggodamu selama ini," jawab iblis tersebut.

Kisah di atas menggambarkan kepada kita bahwa sesungguhnya iblis tak akan pernah berhenti untuk menggoda dan menyesatkan manusia. Dalam hal yang baik pun, iblis selalu berusaha untuk membelokkan orang yang beriman ke arah yang dimurkai Allah. Ketahuilah, sesungguhnya iblis itu adalah musuh yang nyata bagi kita. (QS Fatir [35]: 6). Semoga Allah senantiasa membimbing dan meridai setiap ibadah kita. Amin. Wallahu a'lam.

Kamis, 27 Oktober 2011

Misteri Ka’bah menggegerkan NASA

January 28, 2011

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :

“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam”

Jangan Salah Berdoa

Kamis, 14 Juli 2011 05:00 WIB

Oleh: Prof Dr Yunahar Ilyas

Saya memiliki sahabat yang sangat beruntung. Tidak hanya kuliah di luar negeri, tetapi juga mendapat kesempatan bermukim di dua kota suci yang menjadi idaman banyak orang Islam. Selama empat tahun belajar di Madinah, dia dapat sepuasnya shalat di Masjid Nabawi, bahkan tidak terhitung shalat di Raudhah, satu taman surga di dunia ini. Begitu juga setelah bermukim di Makkah, dia dapat melaksanakan shalat berjamaah lima waktu, kecuali Ashar, karena lebih banyak dilaksanakan di kampus.

Setiap habis shalat, dia tak pernah lupa berdoa. Yang paling sering dia minta dalam doanya adalah semoga Allah SWT memudahkan jalan baginya menghajikan kedua orang tuanya. Tatkala melepas kepergiannya dulu ke Tanah Suci, sang ibu berkata dengan suara lirih: "Nak, apakah Ibu suatu saat mungkin sampai ke Tanah Suci itu, mencium Hajar Aswad dan berdoa di Multazam?" Setiap kali ingat pertanyaan ibunya itu, dia semakin khusyuk berdoa agar Allah memperkenankan doanya.

Alhamdulillah, doa sahabat saya terkabul. Dari hasil menyisihkan beasiswa setiap bulan, dan nyambi bisnis kecil-kecilan pada musim haji, dia dapat menghajikan kedua orang tuanya. Tidak henti-henti dia mensyukuri nikmat Allah yang tak terhingga itu. Sekarang musim haji sudah berlalu, kedua orang tuanya sudah kembali ke Tanah Air, sahabat saya konsentrasi menghadapi ujian yang sangat menentukan.

Semester ini, sahabat saya hanya mengambil satu mata kuliah. Jika satu mata kuliah ini tidak lulus juga, dia masih diberi kesempatan untuk menempuh ujian sekali lagi. Jika tidak lulus, dia akan drop out (DO). Dia optimistis lulus karena satu semester ini hanya belajar satu mata kuliah. Semua buku wajib dan yang dianjurkan profesor sudah dipelajarinya. Tetapi sayang, setelah nilai diumumkan, dia tetap tidak lulus.

Akhirnya, dia belajar lagi untuk persiapan ujian ulangan sebulan lagi. Ini ujian sangat menentukan nasibnya, terus kuliah apa pulang kampung. Profesor mata kuliah itu sudah didatanginya, memohon pengertian. Dengan dingin sang profesor menjawab: "Biasa, ujian itu ada yang lulus ada yang tidak". Apa yang dia khawatirkan itu, terjadi juga, dia tetap tidak lulus dan akhirnya apa boleh buat, dia DO.

Sebelum meninggalkan Kota Makkah, sahabat saya itu mencoba mengingat-ingat apa kesalahannya, mengapa dia sampai DO. Tiba-tiba dia ingat, suatu hari pernah berdoa di Multazam dengan penuh kekhusyukan: "Ya Allah. Izinkan aku menghajikan kedua orang tuaku. Kumohon ya Allah. Asal aku dapat menghajikan kedua orang tuaku, kuliahku DO juga tidak apa-apa ya Allah."

Sahabat saya sadar dia telah salah berdoa. Akhirnya, dia berdoa lagi dengan sepenuh hati di Multazam, memohon ampun atas kesalahannya dalam berdoa. Harusnya dia meminta kedua-duanya, dapat menghajikan kedua orang tua dan lulus ujian dengan nilai baik. Setelah memperbaiki doanya, dia coba lagi melamar strata dua di universitas lain di Arab Saudi.

Alhamdulillah, dengan karunia dan izin Allah, dia diterima lagi kuliah S2 di kampus lain. Sekarang sahabat saya itu sudah menyelesaikan pendidikan doktornya dan berkiprah di Tanah Air. Itulah pelajaran dari sahabat saya, jangan salah berdoa, memohon kepada Allah.
Redaktur: Siwi Tri Puji B

Pahala Shalat Berjamaah

Senin, 11 Juli 2011 14:32 WIB

Oleh Syamsu Hilal


Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan shalat sendirian." (HR Bukhari dan Muslim). Dengan alasan ini, seperti diceritakan Jabir ra, saking inginnya mendapatkan keutamaan pahala shalat berjamaah di masjid, banyak sahabat dari Bani Salamah terdorong pindah rumah mendekati masjid Nabi.

Mendengar kabar tersebut , Rasulullah bertanya kepada mereka, "Benarkah kalian ingin pindah rumah mendekati masjid?" Mereka menjawab, "Benar, ya Rasulullah." Nabi bersabda, "Wahai Bani Salamah, tetaplah di tempat kalian, karena setiap langkah kaki kalian ke masjid dicatat satu pahala."

Selain itu, orang yang shalat berjamaah di masjid masih mendapat bonus pahala, yaitu setiap langkah kakinya ke masjid dapat menghapus satu kesalahan. Bahkan, selama menunggu datangnya shalat, dia tetap memperoleh pahala shalat. Setelah itu, selesai shalat, selama ia berada di masjid dan belum batal wudhu, para malaikat berdoa untuknya, "Ya Allah, berkahilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia." (Muttafaqun 'alaih).

Rangkaian shalat dimulai dari berwudhu, yang merupakan sarat sahnya shalat. Dalam hadis yang diriwayatkan Malik, Nasa', Ibnu Majah, dan Hakim, Rasul memberikan penjelasan mengenai wudhu ini. Beliau mengatakan, jika seseorang berwudhu lalu berkumur, maka dosa-dosa keluar dari mulutnya.

Jika orang itu membersihkan hidung, maka dosa-dosa keluar dari hidungnya. Jika dia membasuh muka, maka dosa-dosa keluar dari mukanya hingga dari bawah kelopak matanya. Jika dia membasuh kedua tangan, maka dosa-dosa keluar dari kedua tangannya hingga dari bawah kukunya.

Dan, Jika dia mengusap kepala, maka dosa-dosa keluar dari kepalanya hingga dari kedua telinganya. Jika dia membasuh kedua kaki, maka dosa-dosa keluar dari kedua kakinya hingga dari bawah kuku kakinya. Setelah itu, langkahnya ke masjid dan shalatnya menjadi tambahan pahala baginya.

Ketika datang waktu shalat, azan dikumandangkan di masjid atau mushala maka orang-orang yang mendengar seruan azan disunahkan mengucapkan sebagaimana yang diucapkan muazin. Jika ini dilakukan, orang-orang yang menjawab seruan azan tersebut akan masuk surga.

Selesai azan, kita disunahkan bershalawat dan berdoa untuk Rasulullah. Dengan melakukan ini, niscaya niscaya Allah memberi keberkahan 10 kali lipat dan kita akan mendapat syafaat dari Rasulullah di hari kiamat. Selain itu, sebelum dan atau sesudah shalat fardhu, kita dainjurkan melaksanakn shalat sunah rawatib.

Shalat tersebut berfungsi untuk menyempurnakan shalat fardhu yang kita tunaikan.

Setiap shalat sunah memiliki keutamaan, misalnya, "Dua rakaat shalat sunah sebelum Subuh lebih baik dibandingkan dunia dan seisinya." (HR Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Nasa`i). Subhanallah, setiap shalat fardhu yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid ternyata membawa gerbong pahala sangat besar.



_____________________________________________________

Rasul Tak Menshalati Jenazah Pelaku Korupsi

Thursday, 07 July 2011 06:00 WIB

Oleh Prof Dr KH M Abdurrahman MA

Problematika bangsa dan umat saat ini adalah korupsi. Dalam bahasa Alquran, identik dengan kosakata ghulul (khianat) atau fasad. Ghulul karena menyembunyikan, mengkhianati sesuatu. Dan disebut fasad karena berimplikasi pada kerusakan atau kerugian negara yang menghancurkan negara itu sendiri.

Fenomena korupsi saat ini sudah menyangkut persoalan yang disebut sebagai problem kebangsaan dan keumatan. Bila melihat pada kasus yang terjadi di zaman Rasulullah SAW, terhadap orang yang melakukan korupsi (ghulul), Rasul tidak akan menshalati jenazahnya.

Sedikitnya, ada tiga faktor untuk mencegah merebaknya korupsi di Tanah Air. Pertama, faktor spiritual. Orang yang tingkat spiritualitas keagamaannya baik, tentu dia tidak akan berbuat dan berlaku korup. Bangsa Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.

Mengapa banyak praktik korupsi di negeri ini? Jawabnya, karena tidak adanya nilai-nilai spiritual dalam kehidupannya. Shalat, zakat, puasa, dan haji yang dikerjakannya sebatas praktik semata tanpa diimbangi dengan perbuatan nyata. Artinya, ibadahnya tidak mampu menghindarkan dirinya dari perbuatan dosa dan godaan duniawi.

Kedua, aspek sosial. Seorang Muslim harus menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Sesama Muslim harus saling mengingatkan dan mencegahnya. Imam Bukhari meriwayatkan, "Al-Muslimu man salimal Muslimuna min lisanihi wa yadihi". Muslim itu ialah orang yang menyelamatkan Muslim lain dengan bahasa dan tangannya (perbuatannya).

Sungguh berat dan banyak godaan untuk mengimplementasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sosial, sehingga kenyataan kehidupan yang sekarang penuh dengan israf (berlebihan), tabdzir (kemubaziran), dan itraf (kemewahan) makin mendorong seseorang mencari harta yang tidak suci itu.

Setan akan selalu menggoda manusia dan berusaha menjerumuskannya ke dalam perbuatan dosa dan maksiat. Karena itu, kita harus menjaganya dengan shalat, zikir, dan perlindungan kepada Allah SWT.

Dan, korupsi adalah perbuatan yang akan menjerumuskan pelakunya pada tindakan merugikan negara, sekaligus hak orang lain. (QS al-Ankabut [29]: 45).

Ketiga, aspek legal formal, sebagai produk konstitusional. Tujuannya, untuk menghukum dan mengadili para koruptor supaya jera. Undang-Undang Tahun 2002 jelas memberikan hukuman mati bagi koruptor sebagai hukuman maksimal. Sayangnya, UU itu seolah tidak tersentuh. Mestinya, perundangan ini disebarluaskan sehingga menjadi rasa takut bagi pelaku korupsi.

Dalam Alquran, pelaku korupsi sama dengan ghulul, yaitu merugikan orang lain karena khianat. (QS Ali Imran [3]: 161). Koruptor itu termasuk perampok harta dan kekayaan negara, karenanya pantas mendapatkan hukuman keras seperti hukuman mati. Apalagi, Rasul SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ashabus Sunan, melarang para sahabat-sahabatnya termasuk umatnya menshalatkan jenazah koruptor karena pelakunya melakukan perbuatan khianat kepada saudara-saudaranya.

Disarikan dari Hikmah Republika Koran. Judul asli tulisan adalah Ghulul = Korupsi

Kelembutan Rasulullah SAW

Selasa, 07 Juni 2011 02:00 WIB

Prof dr Achmad Satori Ismail

Ketika Rasulullah SAW duduk bersama para sahabatnya, seorang pendeta Yahudi bernama Zaid bin Sa'nah masuk menerobos shaf, lalu menarik kerah baju Rasul dengan keras seraya berkata kasar, "Bayar utangmu, wahai Muhammad, sesungguhnya turunan Bani Hasyim adalah orang-orang yang selalu mengulur-ulur pembayaran utang."

Umar bin Khattab RA langsung berdiri dan menghunus pedangnya. "Wahai Rasulullah, izinkan aku menebas batang lehernya." Rasulullah SAW berkata, "Bukan berperilaku kasar seperti itu aku menyerumu. Aku dan Yahudi ini membutuhkan perilaku lembut. Perintahkan kepadanya agar menagih utang dengan sopan dan anjurkan kepadaku agar membayar utang dengan baik."

Tiba-tiba pendeta Yahudi berkata, "Demi Allah yang telah mengutusmu dengan hak, aku datang kepadamu bukan untuk menagih utang. Aku datang sengaja untuk menguji akhlakmu. Tapi, aku telah membaca sifat-sifatmu dalam Kitab Taurat. Semua sifat itu telah terbukti dalam dirimu, kecuali satu yang belum aku coba, yaitu sikap lembut saat marah. Dan aku baru membuktikannya sekarang. Oleh sebab itu, aku bersaksi tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah dan sesungguhnya engkau wahai Muhammad adalah utusan Allah. Adapun piutang yang ada padamu, aku sedekahkan untuk orang Muslim yang miskin."

Itulah kemuliaan akhlak Rasulullah, sang teladan yang telah dipuji Allah sebagai nabi dengan akhlaknya berada di atas semua akhlak yang agung. Kelembutan dan kesabaran dijadikan sebagai manhaj dalam berdakwah. Ucapannya lembut, sikapnya lembut, dan perilakunya dalam semua aktivitas dakwahnya adalah kelembutan, kecuali sikap yang membutuhkan ketegasan.

Kelembutan merupakan akhlak yang mampu mendekatkan manusia kepada Islam. Allah menjelaskan, "Maka, disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." (QS Ali Imran 159).

Kekerasan dan perilaku anarkis akan merugikan Islam dan umatnya. Beliau selalu menyeru umatnya agar bersikap lembut. Beliau bersabda, "Sikap hati-hati (tidak tergesa-gesa), kesederhanaan, dan perilaku lembut adalah bagian dari 24 ciri kenabian." (HR at-Tirmidzi).

Rasul SAW pernah mengingatkan Siti Aisyah saat bersikap kasar. "Sesungguhnya Allah Mahalembut dan menyukai kelembutan dan Allah memberi dampak positif pada kelembutan yang tidak diberikan kepada kekerasan. Dan tiada kelembutan pada sesuatu kecuali akan menghiasinya dan bila dicabut kelembutan dari sesuatu akan menjadikannya buruk." (HR Muslim). Rasulullah juga menegaskan bahwa barang siapa yang tidak memiliki kelembutan maka akan dijauhkan dari kebaikan. (HR Muslim).

Umat Islam wajib bersikap lembut dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan. Banyak musuh-musuh Allah yang selalu memprovokasi agar umat Islam bersikap ekstrem, bertindak anarkis, dan melakukan teror.

Sikap dan perilaku tidak terpuji itu, akan menzalimi dan mendorong non-Muslim antipati terhadap Islam.

Kerendahan Hati Sang Kepala Negara

Saturday, 30 April 2011 10:31 WIB

Oleh Prof Dr Yunahar Ilyas

Beberapa kali Abdurrahman bin Auf menyaksikan Umar shalat sunah di rumahnya. Yang menarik perhatiannya, bukanlah tata cara shalatnya, melainkan sajadah yang biasa digunakan Umar. Seorang kepala kegara dengan wilayah kekuasaan yang membentang luas sampai Mesir, berhasil mengalahkan dua imperium besar, Romawi Timur dan Persia, justru shalat di atas sajadah yang usang. Timbul rasa bersalah dalam hati Abdurrahman. Ia ingin membelikan sajadah baru yang mahal dan indah untuk sang Amirul Mukminin.

Tetapi, Abdurrahman ragu, apakah Umar mau menerimanya. Dia tahu persis watak Umar yang tidak mau diberi hadiah apa pun walau hanya selembar sajadah.

Abdurrahman akhirnya memberikan sebuah sajadah melalui istri Umar, Ummu Abdillah. Melihat sajadah baru, Umar memanggil istrinya dan menanyakan siapa yang memberi sajadah ini. "Abdurrahman bin Auf," jawab istrinya. "Kembalikan sajadah ini kepada Abdurrahman. Saya sudah cukup puas dengan sajadah yang saya miliki." Begitulah watak Umar bin Khattab. Tidak hanya adil dan bijaksana, beliau dikenal dengan sifat zuhudnya, hidup sederhana. Tidak hanya untuk ukuran seorang kepala negara, bahkan bagi orang biasa sekalipun.

Suatu hari, Umar melakukan perjalanan dinas mengunjungi satu provinsi yang berada di bawah kekuasaannya. Gubernur menjamu Umar makan malam dengan jamuan yang istimewa, sebagaimana lazimnya perjamuan untuk kepala negara. Begitu duduk di depan meja hidangan, Umar kemudian bertanya kepada sang gubernur, "Apakah hidangan ini adalah makanan yang biasa dinikmati oleh seluruh rakyatmu?"

Dengan gugup, sang gubernur menjawab, "Tentu tidak, wahai Amirul Mukmini. Ini adalah hidangan istimewa untuk menghormati baginda." Umar lantas berdiri dan bersuara keras, "Demi Allah, saya ingin menjadi orang terakhir yang menikmatinya. Setelah seluruh rakyat dapat menikmati hidangan seperti ini, baru saya akan memakannya." Itulah sifat Umar bin Khattab, seorang kepala negara yang zuhud.

Di lain kesempatan, sehabis shalat Zhuhur, Umar meminta selembar permadani Persia yang indah untuk dibawa pulang ke rumahnya. Tentu saja, hal ini membuat para sahabat heran. Hari itu, Umar bin Khattab membagi harta rampasan perang yang dibawa oleh pasukan Sa'ad bin Abi Waqqash yang berhasil menaklukkan Kota Madain, ibu kota imperium Persia.

Pakaian kebesaran Kisra lengkap dengan mahkotanya diberikan oleh Umar kepada seorang Badui yang kemudian memakainya dengan gembira. Satu demi satu barang-barang berharga dibagi-bagikan oleh Umar kepada para sahabat dan masyarakat banyak waktu itu. Yang tersisa hanya selembar permadani indah. Umar pun memintanya. "Bagaimana pendapat kalian, jika permadani ini aku bawa pulang ke rumahku?" Gembira bercampur kaget, para sahabat tergopoh-gopoh menyetujuinya. "Tentu saja wahai Amirul Mukminin, kami setuju sekali Anda membawanya pulang."

Ketika tiba waktu Ashar, Umar membawa kembali permadani tersebut. Kali ini, permadani itu sudah dipotong-potong menjadi bagian kecil-kecil, dan Umar membagikan kepada beberapa sahabatnya. Dengan senyum, Umar berkata, "Hampir saja saya tergoda oleh permadani indah ini." Masya Allah, begitulah Umar, sang kepala negara.

Jumat, 14 Oktober 2011

5 Cara Memahami Pria dengan Lebih Baik

Menurut Laura Schaefer, penulis buku Man with Farm Seeks Woman with Tractor: The Best and Worst Personal Ads of All Time, hal ini sebenarnya disebabkan oleh perbedaan pria dalam menggunakan otak mereka. Jika Anda mengetahui cara kerja otak ini, Anda tentu akan memahami pria dengan lebih baik. Berikut beberapa contohnya.

1. Bersabarlah dengan memorinya
Hippocampus, dimana memori awal dibentuk, menempati beberapa persen saja dari otak pria, dibandingkan dengan otak perempuan. Jika saat baru berkenalan ia lupa dimana Anda bekerja, meskipun Anda sudah memberitahukannya pertama kali, ingat sajalah urusan hippocampus itu. Tak perlu tersinggung, mengira ia tidak menaruh perhatian pada Anda. Atau, jangan kesal juga bila setelah beberapa lama tak bertemu, ia tak sadar bahwa Anda baru saja memotong rambut.

2. Pria bukan pembaca bahasa tubuh atau pikiran Anda
Anda tertarik dengan seorang pria? Anda harus menyatakannya dengan lebih jelas, meskipun itu dalam bentuk perbuatan. Sebab, pria tidak terampil membaca emosi atau pikiran Anda. Menurut Dr Larry Cahill dari University of California at Irvine, “Kita selalu berasumsi bahwa cara otak pria mengelola emosi itu sama dengan wanita, tapi ternyata tidak."

Bagian dari korteks limbik, yang terlibat dalam respons emosional, pada pria lebih kecil daripada wanita. Selain itu, menurut para peneliti McMaster University, pria memiliki densitas neuron yang lebih kecil di area lobus temporal yang berhubungan dengan pengolahan bahasa. Itu sebabnya akan lebih baik bila Anda mengatakan saja bagaimana perasaan Anda. Berharap bahwa si dia bisa membaca pikiran Anda, sama sekali tak ada gunanya.

3. Ia tidak bisa berbicara dengan gaya seperti Anda
Secara umum, pria tidak severbal kaum perempuan. Bagian besar dari korteks (lapisan luar otak yang berperan dalam mengenali dan menggunakan isyarat bahasa) lebih tipis pada pria daripada wanita. Studi yang dilakukan Dr Godfrey Pearlson dari Johns Hopkins University pun menunjukkan bahwa dua area di lobus frontal dan temporal yang memainkan peran penting dalam pemrosesan bahasa, lebih kecil pada pria.

“Perempuan itu,” jelas Dr Cahill, “tangkas dalam menerima isyarat atau kata-kata yang diberikan." Sebaliknya, pria tidak begitu. Jadi, jangan mengira ia bisa ngobrol dengan Anda saat berkencan dengan kemampuan seorang perempuan. Tetapi Anda juga tidak perlu menganggap bahwa ia tidak tertarik pada Anda, hanya karena ia sering memotong pembicaraan Anda.

4. Hargai sikapnya yang cenderung bersemangat
Otak pria memproduksi serotonin (senyawa kimia yang memengaruhi mood) 52 persen lebih banyak daripada otak wanita, demikian menurut penelitian yang diadakan oleh McGill University. Studi juga menunjukkan bahwa pria lebih jarang mengalami depresi ketimbang wanita. Sebab pria lebih mudah mengalihkan perhatiannya dari stres. Jika ia mengatakan baru saja kehilangan pekerjaan, dan tidak terlihat sedih, tidak berarti ia tidak punya hati, atau tidak bertanggung jawab. Ia hanya tidak ingin memikirkannya terlalu banyak, berkat serotonin dalam sistemnya.

5. Jangan berharap ia bisa mengingat detail dari kejadian masa lalu
Ia mungkin tidak mampu mengenang masa lalu dengan cara seperti yang Anda lakukan. Anda berdua mungkin akan mengingat masa-masa kencan pertama, tetapi ia mungkin tidak ingat warna pakaian yang Anda kenakan, atau bahwa saat itu sedang turun hujan. Pria tidak mampu mengingat detail, maka tak perlu memaksanya untuk berusaha mengingat-ingat hal semacam itu.

Seberapa Banyak Kita Pakai Otak? (KompasHealth)

Dasar, punya otak cuma 1 ons! Omelan semacam itu kadang dilontarkan seseorang yang kesal menghadapi kebodohan orang lain. Padahal, menurut hasil penelitian yang dilakukan di Virginia Commonwealth University; seperti dikutip jurnal Intelligence, ukuran otak tidak ada kaitannya dengan kecerdasan. Dan mungkin tak ada orang yang benar-benar memiliki otak 1 ons. Ukuran otak manusia normalnya ada di kisaran 1,15 - 1,42 kg, kira-kira sebesar buah jeruk (grapefruit).

Otak yang besar umumnya dimiliki orang-orang di daerah Antartika karena diperlukan untuk mendukung fungsi penglihatan. Maklum, di bumi belahan ujung utara sana hanya sedikit mendapat kunjungan matahari, sehingga cuaca cenderung redup. Itu sebabnya mereka perlu daya penglihatan lebih ketimbang kita yang ada di khatulistiwa, supaya bisa memandang sekeliling.

Sementara penghuni kawasan Mikronesia memiliki otak yang relatif lebih kecil, tetapi tidak sampai 1 ons tentunya. Perempuan memiliki otak lebih kecil 11-12 persen ketimbang pria, tetapi hal itu tak berarti pria lebih cerdas.

"Hanya bangunan otaknya yang berbeda. Area otak yang berhubungan dengan kecerdasan pada pria berbeda dengan area otak yang berkaitan dengan kecerdasan pada perempuan. Setidaknya ada dua arsitektur otak yang berbeda yang mengarah ke tingkat kecerdasan yang sama antara pria dan perempuan," ungkap Prof. Richard Haier, konsultan ilmu saraf di University of California, Irvine.

Perlu Banyak Energi

Mispersepsi lain yang sempat beredar puluhan tahun adalah pendapat bahwa kebanyakan dari kita baru menggunakan otak sekitar 10 persen. Bagian besar lainnya masih menganggur Anggapan itu kemudian dibantah oleh sejumlah ahli, antara lain oleh Barry Gordon, spesialis saraf dari Johns Hopkins School of Medicine, di Baltimore, AS.

"Bukti memperlihatkan, sepanjang hari kita menggunakan otak 100 persen," tambah John Henley, spesialis otak dari Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, AS.

Bahkan, ketika kita tidur, jelasnya, area frontal cortex yang mengontrol pikiran tingkat tinggi dan kesadaran diri, atau area somato sensory yang membantu kita bisa merasakan sekeliling, tetap aktif.

Ia menyatakan bahwa pada satu waktu memang tak lebih dari 10 persen otak yang kita pakai, tetapi setiap harinya semua bagian otak kita fungsikan. Jadi tak ada yang dibiarkan terus menganggur.

Diingatkan bahwa setiap bagian otak memiliki fungsi masing-masing, seperti frontal lobe yang berkaitan dengan motorik, memori, kognisi, dan bahasa, lalu cerebral cortex yang bertugas mempelajari informasi baru, membuat keputusan, dll.

Jika setiap saat kita menggunakan setiap bagian otak secara bersamaan, tentu akan memerlukan banyak sekali energi tubuh. Sebagian energi tubuh kita, sekitar 20 persen, dialokasikan untuk fungsi normal otak. Itu artinya kita akan kekurangan energi untuk jalan kaki, bernapas, makan, mencerna makanan, dan kegiatan vital lainnya.

Seribu Tera

Secara fisik otak kita merupakan organ yang lunak, sebagian besar tersusun atas air (78 persen), lemak (10 persen), dan protein (8 persen). Di luar aspek fisik, sebetulnya banyak ilmuwan baru bisa menguak sedikit dari misteri yang menyelubungi otak. Hingga kini belum jelas diketahui tentang mimpi, kaitan antara alam sadar dan alam bawah sadar, hubungan antara otak dan pikiran, jiwa dan otak, dan banyak lagi hal lain, termasuk seberapa besar kapasitas otak.

Di era komputasi ini otak kita kerap diperbandingkan dengan "otak" komputer yang notabene ciptaan manusia itu. Di otak kita terdapat sekitar 100 miliar sel saraf (neuron). Antara sel-sel saraf itu memiliki koneksi. Para ahli menduga, dalam banyak koneksi itulah data (memori) tersimpan. Diperkirakan kapasitas otak kita untuk menyimpan data antara 1-1000 terabyte.

Seberapa pun ukuran otak kita, yang terpenting kita menyayanginya dengan memberinya makanan sehat, latihan teratur, menggunakannya hanya untuk hal positif dan bermanfaat bagi orang lain, juga mengistirahatkannya ketika lelah. Seperti halnya otot, otak juga bisa capai dan perlu rileks, terutama bila harus konsentrasi pada tugas yang sama dalam jangka waktu cukup lama.

Untuk menyegarkan kembali otak yang lelah, Dr. Marc Berman menyarankan untuk sejenak jalan-jalan di taman kota di antara pepohonan besar atau memandangi indahnya taman kecil yang hijau, ketimbang pergi ke pusat perbelanjaan yang sibuk.

"Menikmati keindahan alami akan meningkatkan performa memori hingga 20 persen. Sebaliknya, pergi ke tempat-tempat ramai malah akan menambah kecemasan," ungkap peneliti dari Rotman Research Institute di Toronto, Kanada ini.

Nah, jika otak sedang keruh, carilah yang segar alami, supaya fresh lagi dan bisa bekerja secara efektif serta produktif. (GHS/E.Saptorini)